Tuesday, November 21, 2006

Mubazir, Pembangunan Pasar Tegeh Angseri

http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2006/11/22/n5.htm

Pedagang tak Mau Menempati

Bali Post/kmb
SEPI - Pasar sayur Angsri, Baturiti, Tabanan sepi dari kegiatan. Sejak pasar ini dibuka 2005 lalu, kondisinya selalu lengang.

Pembangunan pasar di Banjar Tegeh Angseri, Baturiti kini tak berfungsi. Para pedagang tidak bersedia menempati pasar itu sejak dinyatakan siap digunakan. Alasan mereka, lokasinya tidak representatif sebagai pasar karena jauh dari pusat keramaian.



AWALNYA pihak Pemkab Tabanan menginginkan jual-beli sayur dan buah di Pasar Baturiti dapat dipindahkan ke Pasar Angseri. Alasannya, mengatasi kemacetan jalan di depan Pasar Baturiti. Sebab, jalur tersebut sering dikeluhkan wisatawan karena macet. Untuk menghindari hal tersebut, maka dibangunlah pasar tersebut. Akan tetapi setelah pasar tersebut selesai dibangun tahun 2004, para pedagang tidak bersedia menempati.

Dari beberapa sumber terungkap pasar itu dibangun atas kerja sama pemilik modal, pemilik tanah dan desa adat setempat. Pemkab Tabanan kabarnya juga memberi bantuan melalui dana agropolitan.

Dijadwalkan 1 November 2005, para pedagang sayur akan dipindahkan ke pasar baru Angseri. Tetapi kebanyakan para pedagang yang berasal dari Mayungan, Batunya, Angseri merasa keberatan dengan berbagai alasan. Di antaranya adanya kenaikan ongkos BBM dan dikhawatirkan tidak berimbang dengan hasil penjualan.

Dalam kunjungan kerjanya tahun 2005, Gubernur Bali Dewa Beratha juga meninjau pembangunan proyek Pasar Adat Tegeh itu. Bahkan, menyerahkan bantuan Rp 15 juta untuk membantu pembangunan dan menunjang aktivitas pasar tersebut.

Kini pasar itu lengang. Sesekali terlihat beberapa pedagang membawa dagangannya ke tempat itu. Aktivitas yang ada jauh dari lazimnya sebuah pasar yang ramai dikunjungi pembeli dan dipadati pedagang. Demikian pula, beberapa warga setempat menuturkan, para pembeli yang berkunjung juga sangat minim. Beberapa buruh di tempat itu menuturkan, hanya ada satu pengepul besar di tempat itu yakni Jero Purnasari. (Tim BP)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home